YODIUM |
A. Definisi
Yodium merupakan
komponen dari hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin, yang membantu
mengatur aktivitas sel dan metabolisme. Hormon ini juga penting untuk sintesis
protein, pertumbuhan jaringan (termasuk pembentukan sistem saraf yang sehat),
mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kesehatan tulang.
Iodium adalah zat gizi mikro yang esensial. Sebagai unsur halogen, iodium
tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, karena sangat reaktif. Unsur-unsur
ini terdapat di alam sebagai senyawa garam. Iodium terdapat di alam dalam
bentuk senyawa iodat dan iodida dalam lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam
bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa
Chili, tanah kaya nitrat, air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam
air payau dari sumur minyak dan garam (Sandjaja 2009)
Fungsi utama iodium adalah untuk pembentukan hormon tiroid, yang terdiri
dari tiroksin dan triiodotironin. Hormon tiroid berperan penting dalam
pengaturan tingkat metabolisme basal. Kekurangan iodium dalam jangka waktu lama
dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Bahan makanan
sumber iodium antara lain seafood, rumput laut, dan garam yang telah
difortifikasi dengan iodium. Kebutuhan iodin untuk orang dewasa adalah 150
mikrogram (μg) per hari (Sandjaja 2009).
B. Mekanisme
Iodium
Thyroidea
berasal dari sebuah bahasa yunani yakni thyreos yang berarti pelindung, suatu
kelenjar endokrin yang sangat vaskuler, merah kecoklatan, terdiri dari lobus
kiri dan lobus kanan berhubungan melintasi garis tengah oleh isthmus. Tiap
lobus mencapai superior sejauh linea obliqua cartilago thyroidea, sedangkan
isthmus terletak diatas cincin kedua dan ketiga trachea dan ujung bawah lobus
biasanya diatas cincin trachea keempat atau kelima. Kelenjar ini tertanam dalam
dalam lapisan pretrachealis fascia cervicalis profunda. Berat kelenjar thyroid
sekitar 20-25 gram dan pada orang dewasa sedikit lebih berat pada wanita dan
membesar secara fisiologis pada pubertas serta selama menstruasi dan kehamilan.
Permukaan
medial tiap lobus dibentuk diatas larynx dan trachea. Secara superficialis,
kelenjar ini ditutupi oleh musculus sternothyroideus dan dibagian bawah batas
anterior dibatasi oleh musculus sternocleidomastoideus. Di superior kelenjar
ini dalam hubungan dengan musculus cricothyroideus. Ramus externus nervus
laryngeus superior berjalan profunda terhadap bagian kelenjar ini untuk
mensarafi otot tersebut. Di posterolateral, thyroidea berkontak dengan arteri
carotis, nervus laryngeus recurrens dan esophagus di belakang. Glandula
parathyroidea biasanya ditemukan berhubungan dengan permukaan posterolateral
thyroidea. Titik anatomi ini penting dalam pendekatan bedah.
Kelenjar
thyroid tersusun dari banyak folikel tertutup yang terisi oleh zat hasil
sekresi yang dinamakan koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid yang
mensekresi kebagian dalam folikel. Unsur utama koloid adalah glikoprotein besar
tiroglobulin, yang mengandung hormon thyroid. Sekali sekresi telah memasuki
folikel, ia harus diabsorbsi kembali melalui epitel folikel masuk ke darah
sebelum dapat berfungsi dalam tubuh.
Kelenjar
thyroid mensekresi tiroksin dan triyodotironin yang mempunyai efek nyata pada
kecepatan metabolisme tubuh. Kekurangan atau kehilangan hormon thyroid akan
menyebabkan penurunan laju metabolisme tubuh sekitar 40% dibawah normal dan
sekresi tiroksin yang berlebihan dapat menyebabkan laju metabolisme basal
meningkat 60%-100% diatas normal. Sekresi ini diatur oleh hormon perangsang
thyroid yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi kedua hormon
ini secara kualitatif adalah sama, tetapi berbeda dalam kecepatan dan
intensitas kerja. Triyodotironin kira-kira empat kali kekuatan tiroksin, tetapi
ia terdapat jauh lebih sedikit dalam darah dan menetap jauh lebih singkat
daripada tiroksin.
Untuk
membentuk tiroksin dalamjumlah normal, dibutuhkan makan kira-kira 50 mg yodium
setiap tahun atau kira-kira 1 mg per minggu. Untuk mencegah defisiensi yodium,
garam meja yang biasa diyodisasi dengan satu bagian natrium yodida untuk setiap
100.000 bagian natrium klorida.
C.
Pembentukan Hormon Tyroid
Tahap
pertama pembentukan hormon thyroid adalah pemindahan yodida dari cairan
ekstrasel ke sel kelenjar thyroid dan kemudian ke folikel. Membran sel
mempunyai kemampuan khas mentransport yodida secara aktif ke bagian dalam
folikel. Hal ini dinamakan pompa yodida atau iodine trapping. Pada kelenjar
normal, pompa yodida dapat memekatkan ion yodida sekitar 40 kali konsentrasi
yodida dalam darah. Akan tetapi bila kelenjar thyroid menjadi aktif sepenuhnya,
rasio konsentrasi dapat meningkat sampai beberapa kali lipat.
Pembentukan
dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan oleh
sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin,
dan tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk
membentuk hormon thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin.
Oksidase ion yodida adalah langkah penting dalam pembentukan hormon thyroid
yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium teroksidasi yang kemudian
mampu berikatan langsung dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi ini
dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang menyertainya.
Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin dinamai organifikasi
tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat
langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium
yang btelah teroksidasi disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses
ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi
tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang penting yaitu tiroksin dan
triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi monoyodotironin dan
diyodotironin. Dua molekul diyodotironin bergabung membentuk tiroksin (T4), dan
satu molekul diyodotironin bergabung dengan satu molekul monoyodotironin
membentuk triyodotironin (T3).
Setelah
sintesis hormon thyroid berlangsung, setiap molekul tiroglobulin mengandung 5 sampai
6 molekul tiroksin, dengan rata-rata datu molekul triyodotironin untuk setiap
tiga sampai empat molekul tiroglobulin dan sekitar 18 molekul tiroksin untuk
setiap satu molekul triyodotironin. Dalam bentuk ini, hormon thyroid sering
disimpan dalam folikel selama beberapa bulan. Ternyata jumlah total yang
disimpan cukup untuk mensuplai tubuh dengan kebutuhan normal akan hormon
thyroid selama satu sampai tiga bulan. Oleh karena itu, walaupun sintesis
hormon thyroid berhenti seluruhnya, efek defisiensi mungkin tidak ditemukan
selama berbulan-bulan.
D.
Sekresi Hormon Tyroid
Tiroglobulin
sendiri tidak pernah dikeluarkan ke sirkulasi darah, melainkan melalui
pemecahan tiroksin dan triyodotironin yang mula-mula terlepas dari tiroglobulin
dan kemudian hormon ini dilepaskan untuk berdifusi melalui basis sel thyroid ke
dalam kapiler yang terdapat di sekitarnya. Saat masuk ke dalam darah, tiroksin
dan triyodotironin yang bberikatan dengan protein segera berikatan dengan
beberapa protein plasma, terutama dengan globulin pengikat tiroksin yang
merupakan glikoprotein. Kemudian separuh tiroksin dilepaskan ke sel jaringan
kira-kira setiap 6 hari,sedangkan separuh triyodotironin karena afinitasnya
yang lebih rendah untuk protein, maka dikeluarkan ke sel kira-kira 1 hari. Waktu
masuk sel, kedua hormon ini sekali lagi berikatan dengan protein intrasel,
tiroksin berikatan lebih kuat daripada triyodotironin. Oleh karena itu, sekali
lagi tiroksin disimpan dan digunakan dengan lambat selama berhari-hari atau
berminggu-minggu.
Menyuntikkan
tiroksin dalam jumlah besar pada manusia, pada hakekatnya tidak akan memiliki
efek pada kecepatan metabolisme tubuhnya selama dua sampai tiga hari. Hal ini
menggambarkan bahwa terdapat masa laten yang lama sebelum aktivitas tiroksin
mulai. Sekali aktivitas timbul, ia secara progresif meningkat dan mencapai
maksimum dalam 10 sampai 12 hari dan setelah itu turun dengan waktu paruh
sekitar 15 hari. Beberapa aktivitas menetap selama 6 minggu sampai 2 bulan
kemudian
E. Iodium
dalam Pangan
Iodium
adalah jenis elemen mineral mikro kedua sesudah besi yang dianggap penting bagi
kesehatan manusia walaupun sesungguhnya jumlah kebutuhan tidak sebanyak zat-zat
gizi lainnya. Djokomoeldjanto 2005, mengatakan bahwa manusia tidak dapat
membuat unsur / elemen iodium dalam tubuhnya seperti membuat protein atau gula
tetapi harus mendapatkannya dari luar tubuh (secara alamiah) melalui serapan
iodium yang terkandung dalam makanan serta minuman.
Jumlah
iodium dalam tubuh orang dewasa diperkirakan antara 9-10 mg, duasepertiganya
dari jumlah tersebut terkumpul pada
kelenjar tiroid (kelenjar gondok). Fungsi iodium di dalam tubuh yaitu
memaksimalkan kerja kelenjar tiroid (kelenjar gondok). Sebagian besar iodium
diserap melalui usus kecil, tetapi beberapa diantaranya langsung masuk ke dalam
saluran darah melalui dinding lambung (Winarno 1992).
Penyerapan
iodium berlangsung sangat cepat yaitu dalam waktu 3-6 menit setelah makanan
dicerna dalam mulut (Winarno 1992). Sebagian besar iodium yang dicerna masuk ke
dalam kelenjar tiroid, yang kadarnya sekitar 25 kali lebih tinggi dari iodium
yang ada dalam darah. Bahan makanan dari laut seperti ganggang laut dan ikan
laut mengandung iodium yang lebih banyak. Ikan laut lebih banyak mengandung
iodium dibandingkan dengan ikan air tawar, daun dan bunga tanaman lebih banyak
lebih banyak mengandung iodium dari pada bagian umbi ataupun bagian tanaman
yang lain, tetapi pada biji-bijian dan kacang-kacangan mengandung sangat
sedikit iodium. Namun, umumnya karena tidak semua orang mengkonsumsi makanan
dari laut, maka untuk masyarakat pedalaman dan pegunungan mempunyai pasokan
iodium yang kurang. Pemakaian garam beriodium secara teratur akan memberikan
suplai iodium yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan iodium akan meningkat pada
anak-anak, remaja, dan wanita hamil. Kebutuhan iodium dalam pembentukan hormone tiroidm sesuai umur
setiap hari berbeda-beda
F. Sumber
Iodium merupakan salah
satu jenis mineral mikro yang berperan penting dalam sistem fisiologis tubuh.
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu sebanyak
kurang lebih 0.00004 % dari berat badan atau sekitar 15–23 mg. Iodium ditemukan
pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah anion monovalen.
Keadaannya dalam tubuh mamalia dan manusia sebagai hormon tiroid. Hormon-hormon
ini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur kecepatan
metabolisme dan produksi kalori atau energi (Almatsier 2005).
Jumlah iodium yang
terdapat dalam makanan sebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian kecil secara
kovalen mengikat asam amino. Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh
kelenjar tiroid digunakan untuk memproduksi hormon thyroid. Saluran ekskresi
utama iodium adalah melalui saluran kencing (urin) dan cara ini merupakan
indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium. Tingkat ekskresi
(status iodium) yang rendah (25–20 mg I/g creatin) menunjukan risiko kekurangan
iodium dan bahkan tingkatan yang lebih rendah menunjukan risiko yang lebih
berbahaya (Almatsier 2005)
Sumber iodium utama ada
di laut. Oleh karena itu, makanan laut berupa ikan, udang, kerang serta
ganggang merupakan sumber iodium yang baik. Di daerah pantai, air tanah banyak
mengandung iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai mengandung
iodium cukup banyak. Meskipun lautan memilki jumlah iodium yang berlimpah,
garam dapur tanpa fortifikasi iodium memiliki kandungan iodium yang sangat
rendah. Hal itu dikarenakan iodium yang ada pada garam dapur menguap oleh
pengaruh panas matahari pada saat pembuatan garam itu sendiri (Almatsier 2005).
Jumlah iodium dalam
tubuh orang dewasa diperkirakan antara 9-10 mg, duasepertiganya dari
jumlah tersebut terkumpul pada kelenjar
tiroid (kelenjar gondok). Fungsi iodium di dalam tubuh yaitu memaksimalkan
kerja kelenjar tiroid (kelenjar gondok). Sebagian besar iodium diserap melalui
usus kecil, tetapi beberapa diantaranya langsung masuk ke dalam saluran darah
melalui dinding lambung (Winarno 1992).
G. Makanan
yang Menghambat Penyerapan Yodium
Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun
tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya
adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974).
Williams (1974) dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam
bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh
tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan
metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.Goiterogenik adalah
zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga
konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik
dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik
sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 1992).
Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam jenis pangan
seperti kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun
ketela, kecipir, dan terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ;
kelompok Isothiosianat (daun pepaya) dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing
wuluh dan cuka).
Sayuran
dari keluarga Brassicaceae, terutama kubis, lobak, mengandung agen antitiroid
aktif dalam bentuk gabungan (progoitrin). Secara umum goitrogen merusak
pengikatan kovalen yodium dengan tiroglobulin dan mencegah oksidasi yodium oleh
yodium peroksidase tiroid. Goitrogens lainnya adalah linamarin, sianoglukosida
yang ditemukan di singkong, disulfida dari hidrokarbon jenuh dan tak jenuh dari
sedimen organik dalam air minum, kedelai, dan produk-produk bakteri Eschericia
Colli dalam air minum. Bayi baru lahir dan wanita hamil , lebih sensitif
terhadap tindakan antitiroid dari goitrogens makanan daripada bayi dan
anak-anak.
H. Dampak dari
kelebihan dan kekurangan Yodium
Sekitar 10% dari populasi dunia
memiliki resiko mengalami kekurangan yodium karena tinggal di daerah
ketinggian, dimana air minum hanya sedikit mengandung yodium. Yodium
ditambahkan pada garam yang biasa diperjualbelikan (garam beryodium). Pada
kekurangan yodium, kelenjar tiroid berusaha untuk menangkap lebih banyak iodida
untuk sintesa hormon tiroid dan mengalami pembesaran. IQ penderita dapat
menurun. Kesuburan berkukang. Pada orang dewasa, hipotiroidisme dapat
menyebabkan kulit seperti membengkak, suara serak, gangguan fungsi mental,
kulit kering dan mengelupas, rambut yang kasar dan jarang, tidak tahan terhadap
udara dingin, dan peningkatan berat badan.
Seorang wanita hamil yang
kekurangan yodium dapat berisiko untuk terjadi keguguran dan bayi lahir mati.
Janin dapat mengalami hambatan dalam pertumbuhan, dan dapat terjadi kelainan
pada otak. Jika tidak ditangani segera setelah dilahirkan, maka dapat terjadi
retardasi mental dan perawakan tubuh yang pendek (kretinisme).
Bayi-bayi tersebut dapat memiliki kelainan sejak lahir atau
hipotiroidisme.
Kekurangan yodium dapat dipastikan
dengan pemeriksaan darah, dimana ditemukan kadar hormon tiroid yang rendah atau
tingginya kadar TSH (Thyroid stimulating hormone) atau adanya goiter
(pembesaran kelenjar tiroid) pada orang dewasa. Kadar yodium pada air kemih
diperiksa, semakin rendah kadar yodium dalam air kemih, maka semakin berat
kekurangan yodium yang terjadi. Pemeriksaan penunjang, seperti ultrasonografi
atau scan tiroid dapat dilakukan untuk melihat kelenjar tiroid dan kelainan
yang terjadi.
Pengobatan berupa pemberian yodium
tambahan. Bayi juga dapat mendapatkan tambahan hormon tiroid, terkadang
diberikan seumur hidup.
Kelebihan mengkonsumsi yodium
jarang terjadi. Kelebihan yodium di dalam tubuh biasanya terjadi akibat
mengkonsumsi supplemen yodium untuk mengobati kekurangan yodium di dalam tubuh
dalam waktu lama. Terkadang orang-orang yang tinggal di dekat laut mengkonsumsi
terlalu banyak yodium karena mereka memakan banyak makanan laut dan rumput
laut, serta minum air yang tinggi yodium.
Mengkonsumsi terlalu banyak yodium
biasanya tidak mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid, tetapi terkadang juga dapat
mempengaruhinya. Hal ini dapat menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu
aktif dan menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme).
Akibatnya, kelenjar tiroid menjadi membesar, sehingga terbentuk goiter (goiter
juga dapat terbentuk ketika kelenjar tiroid menjadi kurang aktif). Jika
seseorang mengkonsumsi yodium dalam jumlah yang sangat besar, maka ia dapat
mengalami rasa tidak enak pada mulutnya dan menghasilkan air liur yang lebih
banyak. Yodium juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menimbulkan ruam.
Mengkonsumsi yodium terlalu banyak
juga dapat membuat kelenjar tiroid menjadi kurang aktif (hipotiroidisme),
terutama jika kelenjar tiroid telah kurang aktif sebelumnya.
Dugaan hipertiroidisme atau
hipotiroidisme akibat yodium yang berlebihan didasarkan dari gejala-gejala yang
ada, terutama pada orang-orang yang dilaporkan mengkonsumsi yodium tambahan,
tinggal di dekat laut, atau mengkonsumsi makanan laut dalam jumlah besar.
Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengukur kadar hormon tiroid dan TSH.
Penderita dianjurkan untuk
menggunakan garam yang tidak beryodium dan mengurangi makanan yang mengandung
yodium. Hipotiroidisme yang disebabkan mengkonsumsi terlalu banyak yodium
biasanya dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi yodium, tetapi beberapa orang
memerlukan pemberian hormon tiroid seumur hidupnya.
I.
Makanan yang Membantu Penyerapan Yodium
penggunaan
garam beriodium, menggunakan natrium iodida atau natrium iodat sebagai
tambahan. Di beberapa negara di mana produksi, distribusi dan pemantauan garam
beryodium lebih sulit, (seperti di Papua New Guinea, Argentina, Kongo, dan
China), minyak beryodium diberikan baik secara langsung maupun (lebih baik) secara
intramuskuler, telah digunakan. Daerah lain memperkenalkan roti beryodium
(Tasmania dan Netherland) (Lamberg, 1993), air minum beryodium (China,
Malaysia) atau gula beryodium (Eltom et al.,1995). Di Finlandia iodisasi pakan
ternak telah digunakan (Varo et al., 1982)
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier
S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Djokomoeldjanto,F. 2005.
Iodium Pangan.www.websisni_bsn.go.id.
Gibson,
Rosalind. 2005. Principle of Nutritional Assesment. New York : Oxford
University Press
Winarno,F.G.1992.Kimia Pangan Dan Gizi.Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Sandjaja. 2009. Kamus
Gizi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Nyoman I Dewa dkk, (2012).
Penilaian Status Gizi,Jakarta : EGC
1 komentar :
Lucky Club Casino Site | Latest Bonuses, Free Spins, Games
Lucky Club Casino is a unique online casino where you can play luckyclub.live casino games like roulette, blackjack and poker in a totally free and fun way.
Posting Komentar